Misteri Tidur

>> Friday, July 23, 2010

Saya tertarik membaca majalah National Geographic, kalo gak salah edisi bulan Mei 2010, dimana ada ulasan tentang tidur dan mimpi. Sampai sekarang, ternyata para ilmuwan masih penasaran tentang misteri tidur dan mimpi. Walaupun jarang sekali, tapi ada orang-orang yang menderita penyakit insomnia akut (FFI – Fatal Familial Insomnia), yang ga pernah bisa tidur, diawali dengan hilangnya kemampuan tidur siang, dan penyakit ini mengakibatkan kematian. Penyakit ini berbahaya karena belum diketahui sebabnya, tapi mungkin hal ini juga disebabkan karena para peneliti tidur belum sepenuhnya mengerti apa yang terjadi saat kita tidur. Kita tau betapa pun kerasnya kita mencoba, kita tetap akan jatuh tertidur, dan kita tau jika kurang tidur, kita akan lebih mudah mengalami stress, dan stress akhirnya akan menyebabkan kita sakit.

Tadinya orang berpikir bahwa saat kita tidur, otak kita sedang beristirahat, padahal sebenarnya, waktu kita tidur otak kita tetap aktif, bahkan beberapa peneliti menyebutnya sebagai fase yang lebih ‘sadar’ daripada saat kita bangun. Inilah yang membedakan antara tidur dan koma. Telah lama diketahui bahwa periode tidur dibagi menjadi dua, yaitu tidur dalam atau lelap, dan periode REM (Rapid Eye Movement), yang ditandai dengan gerakan mata yang cepat, dimana otak kita sama aktifnya saat kita sadar, tapi beberapa otot tubuh tidak bekerja sebagaimana saat kita sadar. Demikian juga yang terjadi pada hewan. Lumba-lumba tidur dengan separuh otak tetap aktif, jadi dia tetap sadar akan sekitarnya. Itik Mallard yang tidur berdekatan satu sama lain, dua itik yang berada di lingkaran luar akan tidur dengan separuh otak ‘menyala’ dan satu mata tetap terbuka. Ikan, kadal, dan bahkan serangga juga tetap ‘sadar’ saat tidur.

Tidur memang membantu tubuh dan otak kita agar tetap sehat, tapi ternyata periode tidur juga mempengaruhi kemampuan otak seseorang. Menurut riset Harvard University, orang-orang yang periode tidurnya lebih banyak pada periode REM, memiliki kemampuan lebih baik pada hal-hal seperti grammar dan bahasa, sementara orang dengan periode tidur dalam lebih banyak, lebih baik dalam hal mengingat. Mungkin konsolidasi memori merupakan salah satu fungsi tidur, karena menurut penelitian, saat tidur otak kita menghapus hubungan yang redundan atau tidak diperlukan antar sinapsis.

Menurut Amanda Schaffer, sepanjang hari, kita membuat ikatan antar sel di otak – berdasarkan semua hal yang kita lihat, dengar, sentuh, rasakan, dan lakukan. Walaupun proses ini tidak pasti, tiap ikatan yang lebih kuat mengkonsumsi lebih banyak energi, membutuhkan lebih banyak pemeliharaan, dan ‘memakan’ lebih banyak tempat di otak – hemm.. jadi mungkin ilustrasinya, otak kita kaya Hard Disk komputer, yang kalo buat nyimpen data bisa penuh lama-lama – sehingga pada akhirnya, otak kita akan menjadi penuh sesak – dalam arti harfiah – kemampuan kita untuk belajar pun telah mencapai batasnya. Mungkin inilah alasannya kenapa kita lelah, mengantuk, lalu tertidur.

Menurut ilmu modern, saat tidur kita memasuki diri kita lebih dalam untuk terhubung kembali dengan dunia saat kita bangun.

Artikel Yang Berhubungan



4 komentar:

hennyteo Thursday, October 7, 2010 at 3:40:00 PM GMT+7  

pernah sekolah di sd 7 slawi ga?? kayanya aku kenal deh sama seseorang yg namanya sama dan dipanggilnya mba dinar?

anak muda Saturday, October 9, 2010 at 11:17:00 AM GMT+7  

banyak yang bilang mimpi cuma bunga tidur kok

hennyteo Friday, October 15, 2010 at 11:58:00 AM GMT+7  

mba dinar it's me henny teodora do you still remember me??? *crossfinger*
Aku pindah dari sd itu waktu klas 5, watz up???

Post a Comment

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP