Inspirasiku
>> Friday, November 6, 2009
Tulisan ini saya posting untuk merayakan kenaikan Page Rank saya, dan saya dedikasikan untuk orang-orang yang menginspirasi saya untuk menulis. Dan sebelum Anda membaca, saya harus minta maaf kalo tulisan saya ini terlalu panjang. Saya tau kalo tulisan-tulisan saya di blog ini campur aduk, tapi harusnya Anda tau sejak dari Anda baca judul blog ini. Kan sudah saya peringatkan kalo blog ini isinya campur aduk.
Berikut ini adalah beberapa orang di sekitar saya, yang ada di dunia nyata dan tidak nyata (dunia maya maksudnya, bukan dunia gaib) yang tidak pernah saya temui secara nyata, yang saya rasa sering memberi saya inspirasi. Bukan cuma waktu saya menulis, tapi di keseharian saya dan bahkan saya jadikan referensi saat saya harus mengambil keputusan yang sulit. Tapi saya tidak menyebutkan nama asli objek tulisan saya karena saya belum minta ijin untuk membuat mereka go internasional. Tapi kalo mereka baca ini, sangat terlalu kalau mereka gak tau kalau mereka yang saya tulis.
Perlu dicatat bahwa tulisan ini adalah hasil penilaian dan pandangan subjektif saya atas apa yang saya rasakan saat saya berinteraksi dengan mereka. Jadi kalo ada yang merasa dirinya tertulis disini dan mau protes silahkan protes lah.
Om.
Saya pakai nama Om karena saya tau dia tidak akan senang saya panggil Om. Sebenernya dia baru calon bapak. Tapi saya panggil dia Om sebagai kompensasi menempatkannya di urutan pertama daftar saya, karena sejujurnya – dan saya tidak suka mengakuinya, karena saya rasa dia akan sangat berbangga hati – dia yang pertama menginsipirasi saya menulis ini.
Om adalah salah satu teman dunia tidak nyata saya, yang saya rasa tidak akan pernah saya temui.
Hubungan saya dengannya hanya lewat instant message, dan saya rasa saya hanya salah satu dari banyak wanita dunia maya – dia pasti bangga lagi – yang berbalasan pesan dengan tema pembicaraan yang sama.
Dia mengilhami saya untuk menulis ini saat pembicaraan saya dan dia yang terakhir, yang dia sebut sebagai “imajinasi berlebihan” dan saya sebut sebagai “kepandaian menciptakan ambiguitas makna dengan memanipulasi kata-kata” dan dia dan saya punya pikiran yang sama untuk menuliskannya jadi buku. Tapi untuk itu saya rasa kami perlu pembicaraan “rahasia” yang lebih banyak, dan pasti bukunya akan penuh dengan kata-kata rahasia yang akan membingungkan pembaca. Akhirnya saya putuskan untuk menulis tentang apa yang saya rasakan saat saya berinteraksi dengan orang lain. Saya harap dia tidak menuntut royalti untuk ini dan bilang “ini kan ideku juga.”
Modjo Djojo, Beibeih, dan Lady Sweet.
Mereka bertiga adalah teman-teman sekolah saya. Modjo Djojo adalah orang yang saya sebut dalam tulisan saya tentang Perubahan sebagai orang yang dari dulu sudah terlihat akan menjadi seperti sekarang. Dewasa, penyabar, dan baik.
Beibeih adalah teman saya nonton Formula 1 dulu waktu SMA. Dia juga mengajarkan saya untuk tenang dan tidak terburu-buru.
Lady Sweet adalah seorang teman saya yang juga melakukan apa yang saya rasa akan dia lakukan jauh sebelum dia melakukannya (bingung lagi ya?). Waktu di SMA dia adalah seorang yang bisa membuat saya juga bersemangat bersamanya. Dan saya tau dari dulu kalau dia akan menjadi seorang petualang.
Walaupun saat ini saya dan mereka jarang berkomunikasi dan berinteraksi, dan saya merindukan mereka.
Trinity dan Para Penulis Lainnya.
Trinity adalah nama pena dari Penulis buku Naked Traveler yang nama aslinya dirahasiakan. Saya tidak pernah berinteraksi dengannya, tapi tulisannya menginspirasi saya untuk meneruskan bercita-cita keliling dunia, dan belajar menulis dengan cara yang membuat orang lain jadi pengen baca tulisan saya terus.
Para Penulis lain baik di dunia nyata maupun para Blogger juga menjadi inspirasi menulis saya. Saya selalu terpesona pada mereka yang mampu menuliskan hal-hal sederhana dalam keseharian menjadi sesuatu yang menarik untuk dibaca.
Kakak Sepupu Saya.
Kakak sepupu saya mengajarkan banyak hal pada saya. Termasuk tentang bagaimana menjadi ibu yang selalu siap melindungi anaknya dari marabahaya di sekelilingnya sementara anaknya yang tidak sadar akan bahaya di sekelilingnya akan tetap berlarian kesana kemari. Dan mengajarkan pada saya bahwa hidup ini adalah rangkaian keputusan yang setiap saat bisa berubah dari keputusan yang satu ke keputusan lainnya.
Piyan.
Biasanya saya memanggilnya Pak, walaupun sebenarnya dia bukan bapak-bapak. Tapi karena ini edisi khusus maka saya gunakan nama tenarnya.
Piyan dulunya adalah guru kursus internet ibu saya, yang kata ibu saya adalah orang yang penyabar. Saya belum pernah melihatnya marah, dan saya rasa saya tidak ingin melihatnya marah. Kira-kira saya bisa menduga gaya marahnya setelah dia menunjukkan pada saya gaya ‘tidak sukanya.’
Saya rasa dia cukup tenar karena dia selalu melesat kesana kemari untuk memenuhi panggilan darurat maupun tidak darurat. Saya jadi pengen tau, kalo saya yang melakukan panggilan darurat apa dia juga akan melesat pada saya?
Dan seperti yang saya katakan padanya bahwa dia mengajarkan saya untuk memilih kata-kata, dan tidak menjadi seperti buku yang terbuka.
Dia juga termasuk salah satu orang yang mengingatkan saya dengan kata-kata ‘breath before you react.’
Dan yang paling saya suka adalah dia menunjukkan pada saya bagaimana orang ‘dewasa’ pun bisa jadi kekanakkan kadang-kadang. I like it that way.
Piyan juga beberapa kali menginspirasi saya untuk menulis di blog ini, walaupun saya rasa dia tidak membaca dan tidak merasa, tapi memang begitu yang saya mau. Hehee...
Diya.
Diya adalah keponakan saya yang berusia 3 tahun. Dia menginspirasi saya untuk selalu ceria, cepat melupakan amarah, dan melakukan hal-hal dengan cara yang tidak biasa saya lakukan hanya dengan tujuan untuk bersenang-senang.
Para Penulis Lagu.
Jelas sekali mereka menginspirasi hidup saya dan tulisan saya. Bahkan ketika saya ingin curhat secara luas, tapi tidak dengan cara terbuka, saya menggunakan jasa mereka. By the way, saat saya menulis ini, tiba-tiba saya terinspirasi kata-kata dalam sebuah lagu, ‘lucky I’m in love with my best friend.... ’
Teman-teman Kos Saya.
Interaksi saya dengan teman-teman kos sangat intens saat saya kuliah, dan tentu saja tidak ada hubungan yang sangat intens yang tidak dibumbui dengan perselisihan. Tapi ini membuat masing-masing dari kami belajar tentang satu sama lain, dan menyelesaikan perselisihan. Dan peristiwa-peristiwa yang saya alami bersama mereka juga memberikan ide untuk saya menulis.
Keluarga Saya.
Akhirnya, keluarga saya lah, tempat saya pulang setelah pergi kemana-mana. Kalo Trinity mengucapkan terimakasih pada keluarganya, Djajadisastra, maka keluarga saya walaupun tidak djaja-di-sastra, tapi juga berisi orang-orang dengan kepandaian merangkai kata-kata yang menginspirasi saya untuk menulis dan bercerita dengan gaya yang menarik pendengar dan pembaca.
Sebenernya masih banyak orang-orang yang menginspirasi saya, tapi saya rasa kalo saya tulis semuanya disini akan jadi agak membosankan.
Saya bersyukur karena saya bertemu mereka. Karena walaupun saya dan mereka tidak menyadarinya, tapi saya tau setiap orang yang saya temui dalam hidup saya ikut memberikan warna pada hidup saya. Mereka juga menunjukkan pada saya bahwa pilihan saya, termasuk pilihan saya untuk bertemu atau tidak bertemu dengan seseorang adalah yang membawa saya kepada titik dimana saya berada sekarang.
Untuk itu saya berterimakasih pada mereka semua. Karena setelah saya pikir-pikir, mungkin salah satu alasan Google memutuskan untuk menaikkan PR saya adalah karena tulisan-tulisan saya yang banyak terinspirasi oleh orang-orang di sekitar saya.
Saya jadi pengen tau apa saya juga memberikan warna pada orang lain, atau apa saya menginspirasi orang lain. Keren sekali kalau saya bisa melakukannya.
3 komentar:
huwee
iyaa benerr iwk nama blog nya sama..
hehhehehe
tp tp mbak nya udah canggihh ni
aku diajarii ngeblog dumz mbakk
pusing aku
:P
Salamun`alaikum
Untuk neng,...begitu q memanggilnya terkadang juga cemplonz..
Setelah sekian lama (kondisi putus-nyambung,putus-nyambung,,baca :"komunikasinya",..sekarang dalam kondisi ON terus.
Semua orang punya limit kesabaran,..tergantung mengolahnya apakah jadi "buas" ataukah menjadi "tambah sabar".
Sebenarnya adalah harga mati untuk seorang guru "untuk sabar", tapi kembali lagi pada limit yg tadi tidak begitu dengan sabar itu sendiri (sabar tidak ada limitnya.
Sayangnya aq tidak pandai untuk menuliskan apa2 yg terlihat pada neng yg satu ini.
Sodara-sodara,..sekadar protes (piyan sederhana saja "istimewa untukku sendiri"),boleh saja orang lain menganggapnya demikian,aq hny bs mengucapkan banyak terima kasih.
Selamat untuk Page Rank nyah...
mo nemenin melek ga??
Wassalam
Makaci namaku dah ikutan masuk di catatan kerker...^^
Ikutan lomba nulis ga yang kisah kasih ibu?
Post a Comment